Selasa, 01 Agustus 2017

Mengembangkan Potensi Pembelajar Kinestetik


Apakah anak anda langsung melakukan sesuatu yang baru tanpa berpikir dua kali tentang bagaimana melakukannya? Apakah dia sangat lincah untuk anak seusianya? Jika demikian, mungkin dia seorang pembelajar kinestetik.
Seperti diketahui, sebagian para ahli mengelompokkan ada tiga tipe pembelajar, yaitu tipe auditory, tipe visual, dan tipe kinestetik. Tipe pembelajar kinestetik secara singkat dapat digambarkan sebagai: “Orang yang harus terlibat langsung untuk dapat mengerti”
Jadi bagaimana anda tahu apakah anak anda adalah seorang pembelajar kinestetik atau hanya seorang anak yang aktif?
Para ahli mengatakan bahwa setengah dari semua siswa memiliki sifat kinestetik pada tingkat tertentu. Namun, jika anda mengamati ciri-ciri berikut pada anak anda dari waktu ke waktu, itu bisa menjadi indikasi dari gaya belajar kinestetik.
Pembelajar kinestetik umumnya perlu :
  • Menyentuh, merasakan, dan menangani sesuatu.
  • Mereka ingin mencobanya langsung. Mereka tidak akan ingin melihat demonstrasi.
  • Menggerakkan tubuh mereka untuk belajar sesuatu yang baru. Sebagai contoh, anak dapat membaca buku dengan tangan kiri sementara memantul bola basket dengan tangan kanan.
  • Menunjukkan dengan perbuatan daripada memberitahu.
Sayangnya, beberapa anak dengan tipe kinestetik sering disalahartikan sebagai ADHD (attention deficit hyperactivity disorder). Padahal yang mereka butuhkan hanyalah menyelesaikan aktivitas mereka untuk mendapatkan kembali fokus mereka. Berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk membantu anak dengan tipe belar kinestetik dalam hal belajar:
  • Apabila ada, ikutkanlah dia dalam kegiatan drama di sekolah. Seni drama dapat menjadi hal yang menyenangkan bagi pembelajar kinestetik.
  • Doronglah dia untuk belajar di alam terbuka. Ketika melakukan suatu aktivitas, kaitkanlah dengan pelajarannya di sekolah.
  • Dorong dia untuk membuat catatan, menggambar diagram, dan membuat model.
  • Tanyakan beberapa hal yang berkaitan dengan pelajaran sewaktu dia melakukan aktivitas, contohnya sambil bermain badminton.
  • Masukkan dia ke sekolah yang memiliki banyak aktivitas ekstra kulikuler yang bersifat fisik.
Sebagai orang tua, sangat penting anda bermitra dengan guru anak anda dan menjadi aktif dalam dalam kegiatan di sekolah. Semakin banyak anda mempelajari cara unik anak anda dalam belajar, semakin baik anda dapat membantu guru-gurunya dalam memberikan dia metode yang dia butuhkan untuk berhasil .

0 komentar:

Posting Komentar