Selasa, 01 Agustus 2017

Kelebihan dan Kelemahan Pembelajar Kinestetik


Pembelajar kinestetik (kinesthetic learner) adalah pembelajar yang belajar menggunakan tipe belajar kinestetik, yaitu gaya belajar yang mengandalkan sentuhan atau aktivitas fisik untuk memahami suatu informasi. Pembelajar kinestetik cenderung lebih mudah mengingat apa yang mereka sentuh atau apa yang mereka kerjakan. Orang yang belajar dengan tipe kinestetik biasanya lebih suka memprakteikan secara langsung daripada hanya mendengar atau melihat. Pembelajar kinestetik cenderung aktif bergerak dan tidak bisa diam saat melakukan sesuatu termasuk saat belajar. Jika potensi pembelajar kinestetik tidak dilatih dan dikembangkan, maka anak akan mengalami masalah dalam beberapa aspek belajarnya terutama dalam menangkap penjelasan guru tentang sesuatu yang tidak dapat dipraktikan. Dengan melihat pola kecenderungan mereka dalam belajar, guru dan orangtua dapat membantu mengoptimalkan potensi belajar, kinerja, serta prestasi pembelajar kinestetik secara 


Kelebihan dan Kelemahan Pembelajar Kinestetik
Tipe atau gaya belajar menunjukkan kecenderungan mengenai cara seseorang dalam menangkap, mengatur, dan mengola informasi. Tipe belajar kinestetik memiliki kecenderungan untuk menyerap informasi melalui gerak fisik atau praktik langsung.

Untuk menangkap dan memahami informasi, pembelajar kinestetik harus menyentuh atau melakukan secara langsung hal-hal yang berkaitan dengan informasi tersebut. Mereka mengingat informasi berdasarkan kegiatan yang mereka lakukan. Aktivitas fisik adalah kekuatan utama mereka dalam menyerap, mengolah, dan memahami pelajaran.

Pembelajar kinestetik memiliki kemampuan kerja sama yang bagus antara mata dan tangan. Melalui apa yang mereka lihat dan mereka lakukan sendiri, pembelajar kinestetik lebih mudah memahami materi. Karena kecenderungan tersebut, pembelajar kinestetik biasanya lebih unggul di bidang praktikum atau olahraga.

Sama seperti tipe belajar visual dan auditori, pembeajar kinestetik juga memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan. Agar potensi anak berkembang, guru dan orangtua harus mencoba menggali dan mengembangkan kelebihan mereka serta memperbaiki beberapa kelemahan mereka.

Berikut beberapa kelebihan pembelajar kinestetik:
1. Mudah mengingat hal yang ia sentuh atau lakukan
2. Memiliki minat terhadap aktivitas atau permainan fisik
3. Dapat membayangkan informasi berdasarkan aktivitas yang mereka lakukan
4. Dapat mengikuti intruksi dengan baik 
5. Unggul di bidang praktik karena selalu ingin mencoba langsung

Kelebihan-kelebihan yang dimiliki pembelajar kinestetik akan sangat berguna jika dapat dimanfaatkan secara optimal. Di balik kelebihan tersebut, pembelajar kinestetik juga memiliki beberapa kelemahan, yaitu:
1. Cenderung sulit memahami informasi jika tidak dipraktikan
2. Membutuhkan alat bantu tertentu untuk memahami suatu topik
3. Cendrung lemah dalam hal konsep teori
4. Cenderung mudah bosan dan frustasi saat duduk belajar dalam waktu yang lama
5. Menggunakan jari telunjuk untuk menunjuk saat membaca


Melatih dan Mengembangkan Potensi Pembelajar Kinestetik
Sesuai dengan kelebihan dan kekurangan yang telah dipaparkan di atas, maka berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melatih dan mengembangkan potensi anak yang belajar dengan tipe kinestetik.

#1 Gunakan Alat Bantu Peraga
Pembelajar kinestetik cenderung mengutamakan sentuhan atau aktivitas fisik sebagai aplikasi langsung untuk menangkap dan memahami informasi. Oleh karena itu, mereka lebih suka belajar dengan cara mempraktikan secara langsung atau menggunakan alat peraga untuk memahaminya.

Untuk mengembangkan potensi pembelajar kinestetik, maka gunakanlah media belajar aplikatif seperti alat bantu peraga, contoh nyata benda, dan sebagainya yang relevan dengan materi yang diajarkan. Misalnya saat anda mengajar tentang volume benda tiga dimensi, maka gunakanlah alat peraga berup balok, kubus, dan sebagainya.

Saat anda menjelaskan rumus menghitung volume balok, mintalah murid untuk memegang contoh balok dan tunjukkan mana bagian yang disebut panjang, lebar, tinggi, rusuk, diagonal sisi, diagonal ruang, dan sebagainya. Jika tidak memungkinakan untuk menghadirkan alat peraga atau melakukan percobaan, gunakanlah media pengganti berupa video yang dapat menjelaskan materi tersebut.

#2 Ciptakan Permainan Edukasi
Belajar sambil bermain adalah metode yang paling disukasi oleh pembelajar kinestetik. Mereka cenderung lebih aktif daripada teman-temannya dan tidak bisa diam saat belajar. Mereka sangat mudah bosan dengan metode belajar yang monoton yang hanya dijelaskan saja.

Untuk membantu mereka mengembangkan potensi, cobalah untuk sesering mungkin menggunakan permainan edukasi dalam menyampaikan pelajaran. Anda dapat menggunakan permainan berkelompok yang mengharuskan aktivitas fisik sehingga mereka lebih aktif.

#3 Lakukan Kegiatan Praktikum
Pembelajar kinestetik lebih suka mencoba langsung daripada melihat demonstrasi atau petunjuk. Mereka lebih menyukai aplikasi daripada teori. Oleh karena itu, pembelajar kinestetik biasanya unggul dalam hal praktikum atau pelajaran olahraga.

Untuk mengembangkan potensi mereka, cobalah untuk melakukan kegiatan praktikum jika memang ada materi yang dapat dipraktikkan. Jelaskan konsep materi melalui kegiatan praktikum dan biarkan mereka mempraktikkannya secara langsung agar mereka lebih paham.

Melakukan praktikum sesering mungkin akan sangat baik untuk mereka yang belajar dengan tipe kinestetik. Praktikum membantu mereka memahami suatu pelajarn dengan lebih baik dan biasanya mereka dapat mengingatnya untuk jangka waktu lebih lama dibanding belajar secara teori.

#4 Lakukan Aktivitas di Luar Kelas
Belajar di dalam kelas untuk waktu yang lama dapat membuat pembelajar kinestetik meras stress dan frustasi. Mereka yang aktif bergerak akan merasa sangat bosan jika hanya duduk dan medengarkan penjelasan guru dari waktu ke waktu.

Oleh karena itu, untuk membantu mereka cobalah sesekali untuk melakukan kegiatan belajar mengajar di luar kelas. Sesuaikanlah materi yang cocok dilakukan di luar kelas dan manfaatkan kondisi atau benda-benda di sekitar sekolah yang dapat dijadikan sebagai alat pendukung pembelajaran.

Misalnya, ketika belajar biologi tentang pertumbuhan dan perkembangan tanaman, maka anda dapat mengajak murid keluar kelas untuk mengamati tanaman di sekitar sekolah. Tunjukkan kepada mereka tenaman-tanaman yang mewakili konsep materi yang akan anda jelaskan.

Baca juga : <a href="http://www.edukiper.com/2016/09/cara-meningatkan-konsentrasi-saat-belajar.html" target="_blank">Cara Meningkatkan Konsentrasi Belajar Sesuai Tipe Anak.

#5 Latih Kemampuan Menulisnya
Pada beberapa kasus, pembelajar kinestetik mengalami kelemahan dalam mengeja kata. Mendengar dan mencatat merupakan kegiatan yang tidak mereka sukai karena mereka lebih ingin untuk melakukannya secara langsung. Teori tanpa praktik bagi mereka adalah sesuatu yang membosankan.

Kecenderungan pembelajar kinestetik untuk melakukan aktivitas fisik atau praktik langsung memang bagus untuk perkembangan motorik mereka. Tetapi, kondisi yang terlalu aktif dan tidak bisa diam seringkali menimbulkan masalah. Rasa bosan saat belajar secara teori juga membuat mereka cenderung malas mencatat atau membaca.

Agar mereka tidak hanya unggul dalam hal praktik, maka doronglah mereka untuk membuat catatan. Minta mereka untuk membuat model atau menggmbar diagram berdasarkan apa yang telah mereka praktikan. Berikan tugaskan laporan atau hasil praktikum dalam bentuk tertulis secara rutin.

#6 Berikan Aktivitas Ektsrakurikuler
Salah satu kelemahan yang umum dialami oleh pembelajar kinestetik adalah keterbatasan fasilitas di sekolah. Beberapa guru juga mengalami kesulitan untuk melakukan kegiatan praktikum karena fasilitasnya tidak memadai. Alhasil, materi yang seharusnya dipraktikkan, hanya disampaikan secara lisan.

Selain itu, tidak semua mata pelajaran dapat dipraktikkan dan waktu belajar di sekolah juga terbatas. Kondisi seperti ini menyebabkan pembelajar kinestetik merasa tertekan saat belajar. Karena pembelajar kinestetik cenderung lebih mudah memahami apa yang mereka lakukan secara langsung, maka metode belajar secara teori tentu kurang efektif bagi mereka.&nbsp;

Oleh karena itu, untuk membantu mengembangkan potensi anak, sarankanlah kepada mereka untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang banyak melibatkan aktivitas fisik. Cara seperti ini akan membantu mereka menyalurkan potensi yang ada dalam diri mereka.

#7 Ciptakan Suasana Belajar yang Aplikatif
Karena pembelajar kinestetik cenderung lebih memahami pelajaran dengan cara mempraktikannya, maka ciptakanlah suasana belajar yang aplikatif. Maksudnya, cobalah untuk sebisa mungkin mengkaitkan konsep materi yang anda sampaikan dengan kegiatan-kegiatan yang umum dilakukan.

Jika perlu, cobalah untuk menunjukkan atau mengaplikasikan secara lansung materi yang anda sampaikan dengan memanfaatkan benda-benda atau fasilitas yang ada di dalam kelas. Dengan analogi yang aplikatif, pembelajar kinestetik akan terbantu dan lebih mudah memahami pelajaran.

Sebagai contoh, ketika anda menjelaskan tentang penyakit sistem pencernaan maka anda bisa menyuruh salah satu murid anda untuk maju ke depan kelas dan menunjukkan di mana letak organ-organ pencernaan. Ketika anda menjelaskan tentang gangguan lambung, minta anak tersebut memegang bagian tubuh di mana lambung berada dan jelaskan gejala atau rasa yang timbul jika terjadi gangguan lambung.

0 komentar:

Posting Komentar