Rabu, 13 Juli 2016

Guru Harus Memahami Siswa Berkarakter Kinestetik

JAKARTA, KOMPAS.com - Para guru di Indonesia belum banyak memahami karakteristik psikologi anak. Mayoritas guru di sekolah lebih mengacu pada karakteristik visual dan auditorial, sehingga anak yang berkarakter kinestetik tidak terangkul secara maksimal dalam mencerna pelajaran.

"Guru-guru di Indonesia belum dikomunikasikan untuk menangani kriteria anak. Kasihan anak-anak, karena mereka itu kan memiliki karakteristik yang unik. Tidak fair jika kita menghadapi mereka dengan cara yang sama," ungkap Linda Saptadji, psikolog yang berkecimpung di Yayasan Anak Indonesia Suka Baca, di Jakarta, Kamis (28/6/2012).

Linda mengatakan, karakteristik anak memang menjadi tantangan bagi dunia pendidikan saat ini, khususnya anak-anak yang memiliki karakter kinestetik. Guru selalu menganggap mereka sebagai anak nakal karena banyak melakukan gerakan.

Linda melanjutkan, anak kinestetik memiliki problema dalam menangkap pelajaran. Mereka sulit untuk membaca.

"Masalah terbesarnya ada di sekolah. Tidak semua pelajaran memiliki sesi praktik, sehingga harus ada usaha lebih untuk bisa menerjemahhkan pengetahuan yang guru berikan dalam bentuk praktik," ungkap Linda.

Linda mengaku sangat menyayangkan, bahwa tidak semua ilmu di sekolah memberikan materi praktik. Akibatnya, anak-anak kinestetik belajar dengan cara-cara motorik. Bahkan, lanjut dia, anak kinestetik jika kebutuhannya tidak terakomodir akan melakukan cara-cara visual untuk bisa memahami masalahnya.

Pengaruh lingkungan

Linda menyarankan, ketiga unsur karakteristik anak harus dirangkum dalam metode mengajar. Pada dasarnya, setiap orang memiliki tiga unsur karakteristik, tetapi ada salah satu yang lebih menonjol.

"Karakter seseorang juga bisa berubah karena pengaruh lingkungan," ujar Linda.

Menurut Linda, guru-guru saat ini dituntut untuk berpikir out of the box. Guru juga diminta untuk mencari strategi baru dalam mengajar dan mendidik perkembangan anak-anak didiknya.

"Pendidikan kan berkembang, teori-teori pendidikan juga berkembang. Anak-anak pun berkembang, tantangan juga semakin banyak," tambah Linda.

Bagi Linda, mind mapping merupakan cara paling efektif untuk meningkatkan kualitas anak didik yang memiliki beragam karakteristik. Tony buzan, konsultan pendidikan melakukan sesuatu yang sangat luar biasa untuk dunia pendidikkan melalui metode mind mapping ini.

"Karena pada saat mapping terserah anak mau menulis apa dan mereka mempertanggungjawabkan apa yang mereka tulis," kata Linda.


Penulis : Alfiyyatur Rohmah

Related Posts:

  • GAYA BELAJAR KINESTETIK Tipe Kinestetik adalah tipe gaya belajar yang cenderung mudah menerima dan mengolah informasi melalui serangkaian aktivitas yang menggerakkan sebagian / seluruh anggota tubuh dan mempraktekkan hal-hal yang dipelajari. Seca… Read More
  • Anak Kinestetik? Jangan Terusik  Ini adalah pengalamanku menghadapi sulungku. Dia anak yang banyak bergerak. Istilah yang beken dalam dunia pendidikan anak adalah " Kinestetik" Saat berusia 2 tahun, ananda sudah mahir memanjat dengan ketinggian sek… Read More
  • Kecerdasan Kinestetik Yang Kerap Diremehkan Sabtu merupakan hari yang dinantikan Sheva (7 tahun). Ayah ibu telah menjadwalkan Sabtu sebagai hari olahraga keluarga. Sheva bersama adiknya, Dira (4), diajak lari-lari keliling stadion Senayan. Setelah itu, ayah meng… Read More
  • Anak Kinestetik Bukan Anak Bodoh atau Anak Nakal Mama Ferdi (6) meminta saya untuk mengajar privat anaknya. Pada saat saya datang, Mama Ferdi bercerita kepada saya bahwa Ferdi nilainya kurang baik dan sering dimarahi gurunya karena tidak bisa diam di dalam kelas.  … Read More
  • Bocah dengan Kecerdasan Kinestetis Jangan Dilemahkan REPUBLIKA.CO.ID, Kelebihan anak-anak kinestetik lebih cepat menghafal dengan olah tubuh. Karena itu gaya belajar anak kinestetik sebaiknya selalu dikaitkan dengan gerakan atau olah tubuh.  Misal untuk memahami bagaim… Read More

0 komentar:

Posting Komentar