JAKARTA, KOMPAS.com - Para guru di Indonesia belum banyak memahami karakteristik psikologi anak. Mayoritas guru di sekolah lebih mengacu pada karakteristik visual dan auditorial, sehingga anak yang berkarakter kinestetik tidak terangkul secara maksimal dalam mencerna pelajaran.
"Guru-guru di Indonesia belum dikomunikasikan untuk menangani kriteria anak. Kasihan anak-anak, karena mereka itu kan memiliki karakteristik yang unik. Tidak fair jika kita menghadapi mereka dengan cara yang sama," ungkap Linda Saptadji, psikolog yang berkecimpung di Yayasan Anak Indonesia Suka Baca, di Jakarta, Kamis (28/6/2012).
Linda mengatakan, karakteristik anak memang menjadi tantangan bagi dunia pendidikan saat ini, khususnya anak-anak yang memiliki karakter kinestetik. Guru selalu menganggap mereka sebagai anak nakal karena banyak melakukan gerakan.
Linda melanjutkan, anak kinestetik memiliki problema dalam menangkap pelajaran. Mereka sulit untuk membaca.
"Masalah terbesarnya ada di sekolah. Tidak semua pelajaran memiliki sesi praktik, sehingga harus ada usaha lebih untuk bisa menerjemahhkan pengetahuan yang guru berikan dalam bentuk praktik," ungkap Linda.
Linda mengaku sangat menyayangkan, bahwa tidak semua ilmu di sekolah memberikan materi praktik. Akibatnya, anak-anak kinestetik belajar dengan cara-cara motorik. Bahkan, lanjut dia, anak kinestetik jika kebutuhannya tidak terakomodir akan melakukan cara-cara visual untuk bisa memahami masalahnya.
Pengaruh lingkungan
Linda menyarankan, ketiga unsur karakteristik anak harus dirangkum dalam metode mengajar. Pada dasarnya, setiap orang memiliki tiga unsur karakteristik, tetapi ada salah satu yang lebih menonjol.
"Karakter seseorang juga bisa berubah karena pengaruh lingkungan," ujar Linda.
Menurut Linda, guru-guru saat ini dituntut untuk berpikir out of the box. Guru juga diminta untuk mencari strategi baru dalam mengajar dan mendidik perkembangan anak-anak didiknya.
"Pendidikan kan berkembang, teori-teori pendidikan juga berkembang. Anak-anak pun berkembang, tantangan juga semakin banyak," tambah Linda.
Bagi Linda, mind mapping merupakan cara paling efektif untuk meningkatkan kualitas anak didik yang memiliki beragam karakteristik. Tony buzan, konsultan pendidikan melakukan sesuatu yang sangat luar biasa untuk dunia pendidikkan melalui metode mind mapping ini.
"Karena pada saat mapping terserah anak mau menulis apa dan mereka mempertanggungjawabkan apa yang mereka tulis," kata Linda.
Penulis : Alfiyyatur Rohmah
0 komentar:
Posting Komentar